Wednesday, March 16, 2016

Special Effects 3ds Max



Definisi Special Effects 3ds Max

Sudah banyak film- film yang mempertontonkan, bahkan menjadikan special effects sajian utamanya. Apakah Anda pernah berpikir, bagaimana Mereka membuatnya? Jika Anda ingin membuat Special Effects dalam 3ds max, Anda harus menguasai fitur yang sering digunakan dalam pembuatan special effects yaitu Partikel. Fitur partikel tidak hanya ada dalam 3ds max, didalam software 3D lainnya pun partikel selalu berperan bila pembuatan effects dibutuhkan.


Ada beberapa bagian didalam fitur partikel 3ds max agar Kita mudah mempelajarinya:

Event-Driven dan Non Event-Driven Particle Systems

3dsmax menyediakan dua buah tipe sistem partikel, yaitu Non Event-Driven dan Event-Driven. Tipe partikel yang pertama adalah tipe partikel tradisional yang sudah ada sejak lama, dan tipe partikel yang terakhir disebut baru ada mulai versi 6.

Event-Driven Particle Systems, atau sering disebut sebagai Particle Flow, memiliki karakteristik khusus dengan adanya Event. Sistem ini mendeteksi parameter partikel kemudian berdasar parameter tersebut, partikel dikirim ke dalam event tertentu. Setiap Event dapat memiliki atribut dan perilaku tersendiri.

Particle Flow

Sedangkan di dalam Non Event-Driven Particle Systems, partikel memiliki parameter yang sama sepanjang animasi. Non-Event Driven Particle System antara laifi Snow, PArray, SuperSpray, Spray, Blizzard, dan PCloud.

Kapan kita menggunakan Event- Driven atau Non Event-Driven Particle Systems?

Untuk membuat sistem partikel yang sederhana, misalnya untuk membuat hujan, salju, dan lainnya, kita cukup menggunakan Non-Event Driven. Sedangkan saat membuat sistem partikel yang lebih kompleks, dimana akan terjadi perubahan atribut partikel sepanjang animasi, lebih baik digunakan Particle Flow.

Contoh penggunaan Particle Flow, dibuat dua buah Event. Di event pertama, bentuk partikel dibuat bulat, kemudian memasuki event kedua, bentuk partikel diubah menjadi kubus.

Particle View

Particle Flow menggunakan jendela dialog bernama Particle View. Di Particle View, Anda dapat membuat dan memodifikasi Particle Flow. Untuk membuka Particle View, dari menu atas klik Graph Editors>Particle View, atau cukup dengan menekan tombol angka 6 di keyboard.

Particle View

Event pertama di dalam Particle View selalu merupakan Global Event, yang mempengaruhi keseluruhan partikel. Nama event ini sama dengan nama ikon Particle Flow. Secara default, operator Render ada di dalam event ini. Operator ini mengatur hasil render partikel. Anda dapat menambahkan operator ke dalam Global Event, yang akan mempengaruhi seluruh partikel. Hanya saja, jangan menambahkan operator yang sama ke dalam Local Event, supaya tidak terjadi konflik.

Particle Flow bekerja dengan membuat aliran partikel (Flow). Untuk membuat aliran, Anda harus menghubungkan antara operator Test ke Event lain (wiring). Jadi, operator Test digunakan untuk mengecek apakah partikel memenuhi kondisi tertentu. Jika ya, maka partikel dialirkan ke event lain. Jika tidak, partikel tetap berada di dalam event tersebut.

Actions

Komponen Particle Flow untuk membuat sistem partikel dikenal dengan nama actions. Ada 3 macam kategori di dalam actions, yaitu Flows, Operators dan Tests.

Actions Particle Flow

Flow digunakan untuk membuat Global Event. Ada dua macam yang bisa digunakan, yaitu Empty Flow dan Standard Flow. Empty Flow digunakan untuk membuat Global Event saja. Sedangkan Standard Flow digunakan untuk membuat Global Event beserta Local Event, yang memiliki operator standar di dalamnya. Untuk membuat Global Event, klik dan seret salah satu action tersebut dari Depot masuk ke dalam Event Display.


Untuk membuat Flow, juga bisa dengan membuatnya dari Command Panel. Klik tab Create>Geometry. Di pulldown menu pilih Particle Systems. Tekan tombol PF Source. Kemudian klik dan seret untuk membuat ikon PF Source di viewport. Kalau Anda membuat ikon Particle Flow (PF Source) dari Command Panel, hasilnya sama dengan bila menggunakan Standard Flow.


Operator adalah elemen dasar yang membentuk Particle Flow. Dengan menggunakan operator, Anda dapat mengatur berbagai atribut partikel, seperti bentuk, kecepatan, dan lain sebagainya. Ada dua grup operator yang ada di dalam Depot, yaitu Primary Operator dan Utility Operator.



Primary Operator dan Utility Operator

Primary operator secara langsung mengatur atribut partikel. Sedangkan Utility operator lebih berfungsi sebagai utilitas. Misalnya Cache, untuk mengoptimalkan playback partikel; Display, untuk mengatur bagaimana tampilan partikel di viewport; Notes, untuk menambahkan komentar; Render, untuk menentukan karakteristik render yang akan dilakukan.

Untuk menambahkan operator ke dalam Event, caranya dengan klik dan seret operator dari Depot masuk ke dalam Event.
  • Bila operator tersebut diletakkan diantara operator lain (ada garis biru) maka operator tersebut akan ditambahkan di dalam event.
  • Bila operator tersebut diletakkan tepat di atas operator lain (ada garis merah) berarti operator tersebut akan menggantikan operator yang ditimpa.
  • Bila operator diletakkan di luar event yang sudah ada, maka akan terbentuk event baru. Secara otomatis, operator tersebut beserta operator Display akan membentuk event baru.
actions to event display

Test berfungsi untuk mengecek apakah partikel memenuhi kriteria tertentu atau tidak. Jika ya, maka partikel akan dialirkan ke event berikutnya. Jika tidak, partikel partikel akan tetap didalam event tersebut. Untuk meneruskan partikel ke event berikutnya maka action test harus dihubungkan dengan event tersebut ( wiring ).

connect actions to event

Biasanya actions test diletakkan dibaris paling bawah, sehingga pengaturan atribut di atasnya sudah selesai dilakukan saat dilakukan test.

No comments:

Post a Comment